4 : PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebuta Web-Based Education (WBE) atau kadang disebut e-learning (electronic learning) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan . secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya, maka kegiatan it dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
Kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah
kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi.
Kegiatan belajar dapat dengan mudah di;lakukan oleh peserta didik kapan saja
dan dimana saja dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. batas ruang, jarak
dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.
Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama
yang pelru dipenuhi, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui
internet. Selanjutnya, adanya informasi tentang letak sumber informasi yang
ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas
dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa
sumber informasi yang memang telah diberi otorosiasi pemilik sumber informasi.
Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja
untuk mendapatkan informasi apa saja darimana saja dan kapan saja dengan mudah
dan cepat. Informasi yang tersedia diberbagai pusat data di berbagai komputer
di dunia. Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan
internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satru keuntungan
belajar melalui internet.
Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar
meletakkan materi belajar pada web untuk kemudian diakses melelui komputer web,
namun ia juga digunakan hanya sebagai media laternatif pengganti kertas untuk
menyimpan berbagai dokumentasi dan informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi
unggul yang tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media keretas
ataupun media lain.
Banyak
pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan meletakkan
materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai
tugas baca. Setelah itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan
lain-lain sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet. Jika ini dilakukan
tentunya tidak akan menimbulkan proses belajar yang optimal.
Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika
sebuah proses belajar sedang berlangsung. Berapa banyak diantara peserta didik
aktif terlibat dalam diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa yang mereka dilakukan di
kelas? Dan tentunya masih banyak lagi prtanyaan lain yang sebenarnya kita sudah
mengetahui jawabanya.
Satu hal yang perlu di ingat adalah bagaimana teknologi
web ini dapat membantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar
perlu di kemas berbeda dengan penyampain yang berbeda pula.
A. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Model
pembelajaran dirancang dengan mengintegerasikan pembelajaran berbasis web dalam
progam pembelajaran konvensional tatap muka. Proses pembelajaran konvensional
tatap muka dilakuakan dengan pendekatan student
centered learning (SCL) melauli kerja kelompok model ini menuntut
partisipasi peserta didik yang tinggi.
Untuk
merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, langkahnya adalah
sebagai berikut.
1.
Sebuah progam
pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan kampus dengan
berbasis web. Progam ini dialkukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi
menjadi 5 tahap. Tahap 1, 3, dan 5
dilakukan secara jarak jauh dan untuk dipilih media web sebagai alat
komunikasi. Sedangakan tahap 2 dan 4 dilakukan secara konvensional dengan tatap
muka.
2.
Menetapkan
sebuah mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan
secara rutin tiap minggu pada tujuh mingggu pertama. Setelah itu, tatap muka
dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali.
Dua
progam pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar
secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaberatif dalam
kelompok sangat dominan pada kedua progamtersebut.
B. INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL
Sekalipun
teknologi web memungkinkan pembelajaran dialkukan virtual secar penuh, namun
kesempatan itu tidak dipilih. Interaksi satu sama lain untuk dapat
berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan
mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini.
Alasan tersebut adalah:
1.
Perlunya forum
untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui bersama secara langsung dengan semua
peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh
pemahaman peserta didik tentang apa, mengapan dan bagaimana proses belajar dan
mengerjakan tugas berlangsung. Peserta didik perlu mengetahui keluaran dan
kompetensi apa yang akan didapat setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
2.
Perlunya
memberikan pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas
secara kelompok dan kolaberatif pada setiap peserta didik. Karena model
pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok, maka peserta didik perlu
memiliki kompetensi dan komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat
dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa.
Untuk itu, mengenal pribadi satu dengan yang lain perlu dilakukan secara
langsung guna membangun suatu kelompok yang kokoh, selama kerja secara virtual.
3.
Perlunya
pemberian pelatihan sekupnya dalam mengggunakan komputer yang akan digunakan
sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan
menyertakan berbagai kegiatan menggunakan komputer beserta fasilitas sistem
komunikasi pendukungnya, maka setiap pesrta didik harus mempunyai ketrampilan
mengoperasikanya.
Di
negara-negara maju seperti Amerika seriakat, teknologi informasi sudah
betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat
kita lihat implikasinya.
Sejarah
teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Di Amerika TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis
(NSFNET). Demikian di Indonesia, TI mulai tumbuh di lingkungan akademis seperti
di ITB, UPI, dan UI.
Adanya
TI atau internet membuka sumber informasi yang tadinya susah di akses . Akses
terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakn
salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya jaringan TI atau
internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di
Amerika Serikat. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir, tesis dan disertasi
yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerja
sama antarahli dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik
dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu seseorang harus berkelana atau
berjalan jauh untuk menemui seseorang pakar untuk mendiskusiakn sebuah masalah.
Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan e-mail. Makalah
dan penelitian dapat dilakukan dengan silang tukar menukar data melalui
internet, via email, ataupun dengan mengggunakan mekanisme file sharing, jadi disini batasan geografis bukan menjadi masalah
lagi.
Bagi
Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan
yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan munculnya berbagai software yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran,
sekarang ini para guru dapat merancang pembelajaran berbasis komputer, dengan
menggunakan salah satu bahasa pemograman seperti delphi, pascal, makromedia flash, swiss MX dan lainya. Hal ini
dapat memberikan variasi dalam mengajar.Seorang guru tidak harus menjejali
siswa dengan informasi yang membosankan. Dengan menggunakan teknologi informasi
seorang guru dapat memanfaatkan komputer sebagai total teaching, dimana guru hanya sebagai fasilitator dan sisiwa
dapat belajar dengan berbasis komputer baik dengan menggunakan model
pembelajaran driils, tutorial, simulasi ataupun, instrucsioanl games.
C. PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN
Internet, sigkatan dari interconnectian and networking, adlah
jaringan informsi global, yaitu “The
largest global network of computers, that enables people troughout the world to
connnect with each other”. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R
Licklider dari MIT (massachusetts
institute technologi) pada agustus 1962. Untuk dapat mengggunakan internet
diperlukan sebuah komputer yang memadai,
harddisk yang cukup, modem,
sambungan telepon, aada progam windows, dan sedikit tahu cara mengoperasikanya.
Selanjutnya hubungi provider terdekat jika, andaikan
semua prasarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet terdekat yang
banyak terdapat di kota-kota besar, bahkan sampai ke desa-desa, kita dapat
mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Bahkan Rusman
menyebutkan bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di
dalam internet terdapat miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat
menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become
doars, as well as thinkers” (cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses
secara online dari berbagai pustakawan , museum, database, dan mendapatkan
sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan,
dat statistik, (Gordin et. Al., 1995).
Siswa dapat berperan sebagai seorang
peneliti, menjadi seorang analisis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka
menganilisis informasi yang relavan dengan pembelajaran IPS dan melakukan
pencarian yang sesuai dengan kehiduapan nyatanya (real life). Siswa dan guru
tidak perlu hadir secar fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat
mempelajari bahan ajar dan mengajarkan tugas-tugas pembelajaran serta ujian
dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online.
Siswa juga dapat bekerja sama satu
sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan bahan ajar.
Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan
teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
1. Dimungkinkan
terjadinya distribusii pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya
tampung yang tidak terbatas karena tidak
memerlukan ruang kelas.
2. Proses
pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3. Pembelajaran
dapat memilh topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-masing.
4. Lama
waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5. Adanya
keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6. Pembelajran
dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan
pihak berkepentingan(orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta
menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang
dikerjakan siswa secara online
Perkembangan/
kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah keseluruh penjuru
dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi d.an ahli untuk
berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran.
Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (progam aplikasi) yang
dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
D. PENGGUNAAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN
Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan
kumpulan dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah
para pemakainya untuk mendaptkan informasi-informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah,
dan institusi pendidikan dengan menggunakan kumunikasi protokol yang terdapat
pada komputer, seperti transmisssion Control protocol (TCP), TCP merupkan suatu protokol yang
sanggup memungkinkan sistem apapun sehingga antar sisitem jaringan komputer
dapat berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi
serial line internet protocol (SLIP) point
to point protocol (PPP). Tahun 1983 merupakan tahun kelahiran internet yang
ditandai dengan diadopsinya transmission control (TCP) sebagai
standar bagi aparnet. Protokol yang lainya adalah IP (Internet protocol).
Berikut ini hal-hal
yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:
1.
Discovery
(penemuan), ini meloputi browsing dan pencarian nformasi-informasi tertentu
2.
Communication
(
komunikasi), internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah
mulai dari pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi
yang bersifat kompleks antar atau inter organisasi. Juga termasuk diantaranya
transfer informasi (antarkomputer) dan proses informasi. Adapun contoh-contoh
media komunikasi yang utama seperti e-mail,
chat group (percakapan secar berkelompok), dan news group (gabiungan kelompok yang bertukar berita).
3. Collaboration (kolaborasi),
seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antar media
elektronik, baik itu antar individu maupun antarkelompok, maka beberapa
fasilitas canggih dan modern pun digunakan mulai dari screen sharing (pertukaran sumber-sumber informasi), yang
menyediakan akses pada server-server yang sesuai dengs bidangnya masing-masing.
E. INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR.
Peranan internet dalam pendidian
sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam mengelola data dengan jumlah yang
sangat besar. Teknologi sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, yang
dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat
lunak yang baik dan dengan guru yang terlatih baik. Mengguakan internet dengan
segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai
informasi untuk pendidikan yang secar langsung dapat meningkatkan pengetahuan
siswa bagi keberhasilanya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber
informasi utama dan pengetahuan,melalui teknologi ini kita dapat melakukan
beberapa hal, diantaranya untuk;
1. Penulusuran
dan pencarian bahan pustaka
2. Memberi
kemudahan untuk mengakses apa yng disebut dengan virtual classroom atau virtual university
3. Pemasaran
dan promosi hasil karya penelitian.
Kegunaaan-kegunaan
seperti diatas itu dapat diperluas bergantung pada peralatan komputer yang
dimiliki, jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia, serta provider yang
bertanggung jawab agar penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut
tetap terpelihara. Dari waktu ke waktu, jika dilihat dari jumlah pemakaian yang
makin meningkat secar eksponensial, setiap tahunya memungkinkan fasilitas yang
pada mulanya hanya dinikmati segelintir orang, dan sekelompok kecil sekolah
terkemuka dengan biaya operasional yang tinggi, ke depan besar kemungkinan
biaya yang besar itu akan dapt ditekan, sehingga pemanfaatanya benar-benar dapt
menjadi penunjang utama bagi pengelola pendidikan khususnya bagi pusat sumber
belajar bagi kegiatan pendidikan di daerah.
F. INTERNET UNTUK MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Kita telah maklumi bersama bahwa
perkembangan dunia saat ini memasuki era informasi sebagai konsekuensi dari
revolusi digital yang berdampak mengubah masyarakat industri menjadi masyarakat
informasi. Oleh karena itu, diperkirakan pada masa datang kehidupan manusia
akan banyak ditandai dengan munculnya fenomena information superhighway, semakin meleburnya information apppliance, tergunakanya digital and virtual libraries dalam proses pendidikan dan pembelajaran, dan
terwujudnya teleworking yang
mengurangi pergerakan manusia ke perkantoran.
Pemahaman dan kemampuan
manejerial kepala sekolah berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi tersebut merupakan salah satu persyaratan pokok dalam pemilihan
kepala sekolah. Henry Mintzberg misalnya dalam tulisanya yang berjudul “The manager’s job; folklore and fact”, mengemukakan tiga pemimpin yang meliputi: (1)
peran interpesonal, yaitu peran yang dituakan, peran sebagai pemimpin, dan
peran sebagai penghubung; (2) peran informasional, yaitu peran sebagi monitor ,
peran sebagai disseminator, peran sebagai juru bicara; dan (3) peran
pengambilan keputusan, yaitu peran sebagai wirausaha, peran sebagai pengendali
gangguan, peran sebagai yang mengalokasikan sumber daya , dan peran sebagai
negosiator.
G. PEMANFAATAN E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagi bentuk
pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet, sedangkan Dong
mendefinisikan e-learning sebagai kegioatan belajar asynchronous melalui
perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan
kebutuhanya.
Rosenberg (2001)menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet
untuk mengirimkan seraingkain solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan. Hal ini senada dengan Campbell (2002), Kamarga (2002) yang intinya
menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-learning
Perbedaan pembelajaran tradisional
dengan e-learning, yaitu kelas
tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk
menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran
e-learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandri
pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajaranya. Suasana
pembelajaran e-learning akan memaksa pelajar memainkan peranan yang
lebih aktif dalam pembelajaranya. Pelajar membuat perancangan dan mencari
materi dengan usaha dan inisiatif sendiri.
Sedangkan karakteristik e-learning , antara lain; pertama, memanfaatkan jasa teknologi
elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama
guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh
hal-hal yang protokol. Kedua, memanfaatkan
keunggulan komputer . ketiga,
menggunakan bahan ajar bersifat mandiri disimpan dikomputer sehingga dapat di
akses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan
memerlukanya. Keempat, memanfaatkan
jadwal pembelajaran , kurikulum, hasil kemajuan belajar, dal hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
H. PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING
Pendapat haughey(Rusman, 2007)
tentang pengembangan e-learning adalah ada tiga kemungkinan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course,
dan web enhanced course.
Web
course adalah penggunaan untuk keperluan pendidikan, yang mana
mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan
kegiatan pembelajaran lainya sepenuhnya disampaikan melalui internet.
Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara
belajar jarak jauh dan tatap muka. Sebagaian materi disampaikan melalui
internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka, fungsinya saling melengkapi.
Web enhanced course adalah
pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan
komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok,
atau mahasiswa dengan narasumber lain.
PERMASALAHAN
1) Banyak
pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan meletakkan
materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai
tugas baca. Setelah itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan
lain-lain sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet. Jika ini dilakukan
tentunya tidak akan menimbulkan proses belajar yang optimal. Bagaimana pendapat Anda mengenai hal tersebut ?
2) Pendapat haughey(Rusman, 2007)
tentang pengembangan e-learning adalah ada tiga kemungkinan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course,
dan web enhanced course. Jelaskan masing-masing !
3) Agar pemanfaatan teknologi informasi
tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, maka dibutuhkan kemampuan
pengelola teknologi komunikasi dan informasi yang baik. Jelaskan pandangan Anda mengenai hal tersebut !
4) Jelaskan mengenau transmisssion Control protocol (TCP)!
4) Jelaskan mengenau transmisssion Control protocol (TCP)!
Saya akan menjawab permasalahan no 3. Jelas sekali bahwa ketika TIK baik maka akan memberikan penguatan terhadap informasi yang diberikan.
BalasHapusMemasuki Abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dibutuhkan dan pentingnya penggunaan ICT (Information and Communications Teknology) dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara profesional. Setiap kegiatan pembelajaran selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru dan siswa. Guru adalah pencipta kondisi belajar siswa yang didesain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan siswa sebagai peserta didik merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar yang menciptakan guru tersebut. Dengan kata lain untuk pendidikan dan pengembangan guru sangat penting bagi keberhasilan penerapan kurikulum berbasis TIK.
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan ke-2
BalasHapusseperti yang telah dijelaskan pada postingan anda, bahwasannya Pendapat haughey(Rusman, 2007) mengenai pengembangan menyatakan bahwasannya adanya 3 kemungkunan dalam pengembangan pembelajaran berbasis web, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1) Web course
dalam hal ini yang dimaksud dengan penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh. sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwasannya internet merupakan jalan altenatif yang dapat membantu dosen maupun mahasiswa dalam mempersingkat waktu dalam proses belajar mengajar sehingga lebih efisien.
2) web centric course
dalam hal ini yang dimaksud dengan web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.
3) Web enhanced course
dalam hal ini yang dimaksud dengan web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan. sekian :)
baiklah saya akan mencoba membantu permasalahan anda yang pertama , jadi menurut saya pembelajaran berbasis web bukan berarti sekedar meletakkan materi ajar pada web. Selain materi ajar, skenario pembelajaran perlu disiapkan dengan matang untuk mengundang keterlibatan peserta didik secara aktif dan konstruktif dapat proses belajar mereka.
BalasHapusMengkombinasikan antara pertemuan secara tatap muka dengan pembelajaran berbasis web dapat meningkatkan kontribusi dan interaktifitas antar peserta didik. Melalui tatap muka peserta didik dapat mengenal sesama peserta didik dan guru pendampingnya. Keakraban ini sangat menunjang kerja kolaborasi mereka secara virtual.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan yang terakhir. Transmisssion Control protocol (TCP) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
BalasHapus