11 : REVOLUSI INDUSTRI ERA 4.0

 I. PENGERTIAN REVOLUSI INDUSTRI




Revolusi industri adalah perubahan yang radikal dan cepat terhadap perkembangan manusia dalam menciptakan peralatan kerja untuk meningkatkan hasil industri atau produksi.

keadaan sebelum revolusi industri pada ekonomi Inggris di abad pertengahan masih mempunyai ciri negara yang belum maju. Penduduknya masih jarang dan umumnya tinggal di pedesaan dan hidup dari pertanian dan kerajinan. Perdagangan yang masih melalui barter dan produksinya hanya untuk memenuhi pesanan dalam negeri saja.

Sedangkan menurut Wikipedia Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

II. Faktor pendorong terjadinya revolusi industri

  • Pelayaran dan perdagangan bangsa Inggris sejak abad XVI mengalami kemajuan pesat setelah jalan dagang tidak lagi melewati laut tengah, tetapi melalui samudera Atlantik, Afrika, sampai ke Asia. Selain itu hubungan antara Eropa Barat dan Amerika semakin bertambah ramai.
  • Kemajuan perdagangan menyebabkan modal kaum kapitalis bertambah besar yang dapat digunakan utuk mendirikan sebuah pabrik.
  • Banyak orang Inggris yang gemar melakukan penelitian terutama pada bidang ilmu pengetahuan alam.
Perkembangan revolusi industri didukung oleh keberhasilan Revolusi Agraria. Didukung pula oleh penemuan mesin-mesin industri, modal, tenaga kerja, dan bahan mentah. Dengan cepat Inggris berubah menjadi negara industri. Inggris menjadi negara industri karen keadaanya sangat menguntungkan yang dapat dibuktikan antara lain:
  1. Letak geografis Inggris yang strategis.
  2. Inggris menjadi sangat makmur karena perdagangan sangat menguntungkan.
  3. Masyarakat pengusaha bekerja erat dengan aristokrat dan pemerintah.
  4. Cepatnya pertumbuhan penduduk dan banyaknya tenaga kerja.

Akibat dari Revolusi Industri di Inggris antara lain :

  • Pada bidang sosial timbulnya golongan borjuis dan buruh, timbulnya urbanisasi, dan timbulnya pertentangan antara buruh dan majikan.
  • Pada bidang ekonomi timbulnya industri besar, harga barang semakin murah, dan upah buruh menjadi murah karena sebagian pekerjaan dikerjakan oleh mesin.
  • Pada bidang politik timbulnya kapitalisme modern; kapitalis yang merupakan produsen, pedagang dan distributor. Sebagai produsen maka butuh barang mentah, sebagai pedagang dan distributor pasar. Untuk itu mereka mempengaruhi negara untuk mencari negara jajahan sebagai sumber bahan baku di pasar barang industrinya. selain itu timbul juga Imperialisme modern; negara penjajah yang mencari tanah jajahan karena didorong mendapatkan untung sebanyak banyaknya, dan agar mudah memperoleh bahan baku industri dan tempat penanaman modal.

Arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation. Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas bagi generasi masa depan.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menjelaskan, berdasarkan evaluasi awal tentang kesiapan negara dalam menghadapi revolusi industri 4.0 Indonesia diperkirakan sebagai negara dengan potensi tinggi. Meski masih di bawah Singapura, di tingkat Asia Tenggara posisi Indonesia cukup diperhitungkan. Sedangkan terkait dengan global competitiveness index pada World Economic Forum 2017-2018, Indonesia menempati posisi ke-36, naik lima peringkat dari tahun sebelumnya posisi ke-41 dari 137 negara.

Berkaitan dengan sumber daya, Nasir menambahkan, pada era ini Dosen memiliki tuntutan lebih, baik dalam kompetensi maupun kemampuan untuk melakukan kolaborasi riset dengan profesor kelas dunia. Nantinya, akan disusun kebijakan terkait izin tinggal para profesor asing yang akan melakukan kolaborasi dengan Dosen di perguruan tinggi Indonesia.

“Presiden Joko Widodo memberikan arahan setidaknya ada 1.000 profesor kelas dunia yang dapat berkolaborasi, tetapi kami punya target 200 profesor. Tetapi untuk mewujudkannya perlu ada aturan terkait izin tinggalnya. Jadi izin tinggalnya bukan izin kerja tetapi dalam kolaborasi untuk meningkatkan pendidikan tinggi Indonesia. Masa tinggalnya sesuai dengan masa kontrak yang ditetapkan, bisa dua sampai tiga tahun. Terkait itu, kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan,” sebutnya.

Kondisi Dosen Indonesia saat ini sendiri masih didominasi oleh generasi baby boomers dan generasi X yang merupakan digital immigrant. Sementara mahasiswa yang dihadapi merupakan generasi millennial atau digital native. Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti pun berupaya menambah dosen dari generasi millennial, salah satunya melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), yakni program beasiswa percepatan S-2 dan S-3 bagi lulusan S-1 dalam kurun waktu empat tahun. Program PMDSU sendiri setidaknya sudah melahirkan dua dosen muda berkualifikasi Doktor, yaitu Grandprix (24 tahun) dan Suhendra Pakpahan (29 tahun). Bahkan, keduanya mampu menerbitkan lebih dari lima publikasi internasional terindeks Scopus.

“PMDSU ini merupakan sebuah terobosan yang kami lakukan guna menyediakan SDM masa depan Indonesia yang berkualitas dengan cara membangun role model pendidik dan peneliti yang ideal sekaligus menumbuhkan academic leader di perguruan tinggi, serta bekerja sama dengan komunitas keilmuan dalam merumuskan kompetensi inti keilmuan,” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Ali Ghufron Mukti pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti di Medan, belum lama ini.

Tantangan lain yang dihadapi dalam rangka memenuhi kebutuhan dosen berkualitas adalah menjaring lulusan terbaik perguruan tinggi untuk menjadi dosen. Pasalnya di era revolusi industri 4.0, profesi dosen semakin kompetitif. Setidaknya terdapat lima kualifikasi dan kompetensi dosen yang dibutuhkan, meliputi (1) educational competence, kompetensi berbasis Internet of Thing sebagai basic skill di era ini; (2) competence in research, kompetensi membangun jaringan untuk menumbuhkan ilmu, arah riset, dan terampil mendapatkan grant internasional; (3) competence for technological commercialization, punya kompetensi membawa grup dan mahasiswa pada komersialisasi dengan teknologi atas hasil inovasi dan penelitian; (4) competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai budaya, kompetensi hybrid, yaitu global competence dan keunggulan memecahkan national problem; serta (5) competence in future strategies, di mana dunia mudah berubah dan berjalan cepat, sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture, joint-research, joint-publication, joint-lab, staff mobility dan rotasi, paham arah SDG’s dan industri, dan lain sebagainya.

Selain bidang sumber daya iptek dikti, imbuh Nasir, pada bidang kelembagaan kebijakan baru meliputi Peraturan Menteri (Permen) tentang Standar Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PJJ), fleksibilitas dan otonomi kewenangan kepada unit untuk mendorong kreativitas dan inovasi, serta memberi kesempatan untuk beroperasinya universitas unggul dunia di Indonesia. Untuk bidang pembelajaran dan kemahasiswaan, perubahan dilakukan dengan reorientasi kurikulum untuk membangun kompetensi era revolusi industri 4.0 berikut hibah dan bimbingan teknisnya, dan menyiapkan pembelajaran daring dalam bentuk hybrid atau blended learning melalui SPADA-IdREN. Sedangkan pada bidang riset dan pengembangan serta penguatan inovasi perubahan yang dilakukan meliputi penerapan teknologi digital dalam pengelolaan riset, harmonisasi hasil riset dan penerapan teknologi melalui Lembaga Manajemen Inovasi, serta mendorong riset dan inovasi di dunia usaha atau industri dengan pemberian insentif fiskal maupun non fiskal.

“Perguruan tinggi asing yang akan masuk Indonesia ini sudah mengantre. Kita jangan melihat sebagai ancaman tetapi peluang. Kemenristekdikti mengatur melalui Permen terkait izin perguruan asing tersebut, termasuk penetapan lokasi, program studi yang dibuka, bahkan mewajibkan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan perguruan dalam negeri,” simpul Nasir kepada awak media. (ira)



Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan oleh Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin. Salah satunya adalah kemunculan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mengerek naik perekonomian secara dramatis di mana selama dua abad setelah Revolusi Industri terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Berikutnya, pada revolusi industri generasi kedua ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan. Kemudian, revolusi industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan teknologi digital dan internet.

Selanjutnya, pada revolusi industri generasi keempat, seperti yang telah disampaikan pada pembukaan tulisan ini, telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.

Lebih dari itu, pada era industri generasi keempat ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi di seluruh dunia atau Airbnb yang mengancam pemain-pemain utama di industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil. 



III. PERMASALAHAN

1) Apa saja tanda bahwa terjadi revolusi industri ke empat ?
2) Menurut Anda, tantangan apa saja yang harus dihadapi diera revolusi keempat ini?
3) Apa saja faktor pendorong terjadinya revolusi industri ?
4) Menurut Anda, bagaimana suatu revolusi industri itu dapat terjadi ?

Komentar

  1. saya akan menjawab permasalahan yang pertama
    Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahan ke-3,
    Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Revolusi Industri :
    1. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.
    2. Terjadinya arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.
    Inggris kaya bahan tambang, 3. seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
    4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
    5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
    6. Faktor yang menyebabkan revolusi industri adalah situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persetujuan parlemen.

    BalasHapus
  3. baiklah saya akan menjawab permasalahan anda no 4 : Revolusi industri bisa terjadi karena adanya perkembangan globalisasi dan teknologi yang begitu pesat , dimana teknologi itu mempermudah bagi manusia namun juga mempersulit , mempermudah maksudnya adalah manusia dapat berkomunikasi dengan mudah melalui android yang bisa digenggam dan dibawa kemana-mana dengan berbagi fitur yang dapat digunakan , mempersulit maksudnya adalah dengan adanya mesin canggih dan robot , sekarang perusahaan sudah mulai mengurangi jasa manusia , dengan itu lapangan pekerjaan akan semakin berkurang .

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. saya akan menjawab permasalahan 2

    yaitu dibutuhkannya tenaga pendidkikan yang berkarakter, kompeten dan inovativ itu lah salah satu tantangan dalam menghadapi era 4.0 sehingga nanti dalam memmasuki duni pekerjaan kita dapat mengendaikan semua sistem yang berhubungan dengan komputer, teknologi dan robot2 pintar, jangan sampai kita dibodohi dengan adanya revolusi tersebut kita harus dapat mengendalikannya sehingga itu lah tantangan kita bagaimana nanti setelah kita lulus, kita dapat menjadi lulusan yang kreativ dan inovativ dan dapat memperbaiki sdm indonesia, serta dapat mengendalikan era revolusi 4.o tersebut

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 : E-Learning "Gas Mulia" part 2

6 : E-Learning "Gas Mulia" part 1

3 : TEORI PEMROSESAN INFORMASI MENURUT GAGNE DAN ATKINSON